Selasa, 28 Februari 2012

Jalan Panjang Google Bangun Kantor di Indonesia

   

Jalan Panjang Google Bangun Kantor di Indonesia
JAKARTA - Jumat, 22 Juli 2011, sebuah taksi tiba-tiba masuk ke halaman Istana Wakil Presiden Indonesia. Semua awak media semakin terkejut, ketika penumpang yang keluar dari taksi cab itu adalah bukan orang sembarangan. Dia adalah Executive Chairman Google Eric Schmidt.
Keterkejutan belum berhenti sampai di situ, sebab Schmidt menemui Wakil Presiden RI Boediono, guna mendiskusikan rencana raksasa internet itu melakukan ekspansi bisnisnya di Indonesia.
"Indonesia memiliki banyak rencana agresif untuk mengadopsi penggunaan internet secara lebih luas. Indonesia mengalami kemajuan broadband yang luar biasa serta penetrasi mobile yang sangat tinggi," jelas Schmidt saat menjelaskan maksud kunjungannya ke Istana Wapres kala itu.
"Google digunakan oleh banyak sekali penduduk Indonesia, jadi akan sangat bagus jika kami bisa melakukan bisnis kami di sini," tambahnya.
Langkah Google membuka kantornya ini menemui jalan terjal, saat berbicara di sela-sela Regional Entrepreneurship Summit, Nusa Dua, Bali. Schmidt menyampaikan keluhannya kepada Erwin Aksa yang mewakili Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa. Menurutnya Google meminta kelonggaran terkait regulasi yang meminta agar data center yang diwajibkan ada di Indonesia.
Kelonggaran lain yang diminta Google adalah, keberpihakan positif dari pemerintah Indonesia atas perusahaan advertising asing.
Masalah regulasi yang membuat Google terhambat membangun kantornya ini langsung dibantah oleh Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Dino Patti Jalal mengatakan perusahaan asal Amerika Serikat. Menuurtnya, Google hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk menyelesaikan segala administrasi yang dibutuhkan guna melakukan ekpansi ke Indonesia.
Hal senada juga terucap oleh Dirjen Alat Transportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian Budi Darmadi kala dihubungi okezone di Jakarta. Budi menambahkan, biasanya, perusahaan sekaliber Google juga akan menitikberatkan pada pembangunan internalnya.
"Untuk search engine semacam google, biasanya dimulai dari jaringan dan sumber daya manusianya dulu. Setelah itu baru tahapan lainnya," terang Budi.
Kendati rencananya membuka kantor di Indonesia terancam gagal karena tersandung masalah regulasi, namun Google tetap mengusahakan untuk buka kantor bulan November mendatang. Hal ini dipertegas Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Ted Osius.
"Google ingin membuka kantornya bulan November mendatang, bertepatan dengan kedatangan Presiden Obama ke Indonesia," ungkapnya.
Tapi entah mengapa, kedatangan Obama ke Bali pun belum menemukan titik terang mengenai kepastian tim Google untuk membuka lapangan pekerjaan di tanah air. Beritanya pun sempat menguap, tanpa kejelasan. Sampai akhirnya mendadak ada kabar menyebutkan bahwa Rudy Rumawy sudah ditunjuk menjadi Country Head at Google Indonesia.
Rumor ini semakin kencang, setelah dalam akun situs jejaring sosial pribadinya di Linkedin, Rudy menuliskan jabatan prestisius di kolom informasi biodatanya. Saat dikonfirmasi ke Indonesia Country Consultant Google Henky Prihatna, belum bisa memberikan komentarnya lebih jauh.
Bahkan, ketika okezone mencoba menghubungi Rudy melalui sambung teleponnya beberapa kali untuk meminta konfirmasi kebenarannya, ponselnya nampak tidak bisa dihubungi atau sedang tidak aktif.