Senin, 22 September 2008

Info buat temen2 yang mau mudik ke Jawa

 
Info aja buat para pemudik dari Jabodetabek ke arah Jawa  Tengah/Timur

 

Tolong disampaikan ke temen2/milis motor yang akan mudik ke Jawa

Apabila memasuki kota Karawang ( Lampu merah pengadilan/perempatan kea rah tol Karawang Barat, )agar berhati2  karena petugasnya disiplin sekali :

 

  1. Jangan tertinggal dari rombongan / konvoi
  2. Pada saat lampu merah ambil jarak min 2 mtr dari lampu karena

Sekarang ada pengaspalan baru jadi garis putih hilang ( bila lurus lampu akan kena …. )

  1. Lengkap SIM/STNK/Helm, Lampu2,Sein dan Spion.
  2. Jangan terlalu ke kanan ( kalau memang tidak berniat belok kanan )

Maksudnya setengah jalan ke kiri.

  1. Jam rawan pukul 05.00 s/d 07.00 pagi.

 

Apabila melanggar salah satu di atas temen2 akan terkena tilang dan berkurang uang saku untuk beli bensin

 

 

 

 

Nih, Perlengkapan Buat Pemudik Motor

MOTOR PLUS/GT

Jaket selain warna cerah, upayakan leher terlindung dari terpaan angin

Kamis, 18/9/2008 | 06:43 WIB

Tantangan jalan mudik dengan sepedamotor cukup berat. Apalagi cuaca sepanjang perjalanan cukup terik, sehingga potensi dehidrasi sangat tinggi. Terlebih salah dalam mengenakan pakaian pelindung.

Penyesuaian pakaian untuk melakukan perjalanan jauh jadi mutlak. Tetap safety, tapi bisa mengeliminir potensi kepanasan dan dehidrasi. "Pakaian sesuai standar aman berkendara. Baik bikers maupun boncenger sama saja. Perlengkapan seperti jaket, kaus tangan, sepatu booth, helm dan celana panjang wajib," terang Asep Hendro, bos AHRS, rumah produksi baju-baju turing dan balap di depok, Jawa Barat.

Untuk melindungi badan, pakai jaket. Pilih bahan yang nyaman di badan dan lembut di kulit. Kalau bahannya bukan kulit, bisa ditambah pengaman di lengan dan pundak. Jangan lupa juga pakai bodi portector agar dada terlindung dari terpaan angin.

Jika mengangkut penumpang, juga dilengkapi pakaian pelindung. Malah badannya dikasih pelindung tulang belakang. "Baru AHRS yang bakal ngeluarin," promosi Asep Hendro, mantan pembalap motor itu.

Untuk jaket, pilih warna mencolok. Boleh juga hitam, tapi dikombinasi dengan yang lebih mencolok. Misalnya, merah, kuning dan putih. Selain kelihatan beda, dipakai siang hari tidak menyerap panas.

Kalau tetap menggunakan kelir gelap, sebisanya bahannya memendarkan atau memantulkan cahaya balik, yang bisa memancarkan cahaya saat gelap. Ini penting bagi bikers yang melakukan perjalanan malam atau dini hari.

Selain badan dan kepala, kaki juga perlu mendapat perlindungan. Gunakan sepatu yang ada haknya, tapi tidak tinggi. Perhatikan juga bawahnya jangan yang licin. Dan tinggi sepatu tetap di atas mata kaki.(Tining)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pemicu Kecelakaan di Jalur Mudik

AUTOBILD/DOK OTO

Pecah ban pinggirkan mobil di lokasi yang aman

Kamis, 18/9/2008 | 06:42 WIB

Kemacetan dan kecelakaan merupakan dua magnet kuat selama musim mudik lebaran. Angkanya meningkat drastis dibanding hari biasa. Pemicunya, bukan saja meningkatnya jumlah kendaraan. Dari data kepolisian, sumber penyebab utamanya factor manusianya sendiri.

Bisa karena ceroboh, lelah fisik atau sakit. Kalau sampai ini terjadi pada Anda, mimpi merayakan hari yang Fitri bersama sanak  saudara di kampong halaman pupus. Nah, agar Anda tidak mengalami nasib naas, perlu diketahui penyebab lain terjadinya kecelakaan.

1. Mengantuk (33%)
Ternyata, sepertiga dari kecelakaan diakibatkan mengantuk. Hal manusiawi yang dapat menimbulkan fatalitas ketika kita berkendara, apalagi perjalanan luar kota. "Rata-rata orang mengantuk karena mengemudi bukan di jam biologisnya," ucap Bintarto Agung, instruktur utama di Indonesia Defensive Driving Centre (IDDC). Bayangkan saja, misalnya pada pukul 22.00 biasanya kita sudah masuk ke tempat tidur, ketika mudik mungkin masih di tengah perjalanan. Ditambah keletihan mata karena lampu dari depan, efek mengantuk pun semakin menjadi.
Cara paling ampuh mengurangi risiko mengantuk adalah melakukan perjalanan sesuai jam biologis. Apabila tidak dimungkinkan, bawalah minimal satu orang yang bisa bergantian mengemudi. Pada kondisi normal, seseorang sebaiknya menyetir maksimal 100 km lalu bergantian. Bila tidak ada tenaga pengganti, sebaiknya istirahat 10-15 menit setiap 2 jam perjalanan.

2. Kurang antisipasi (28%)
Harus disadari, mengemudi mobil adalah pekerjaan yang menuntut 100% konsentrasi. Pada kecepatan 100 km/jam, mobil Anda dalam sedetik telah menempuh 36 meter. Reaksi dan refleks sigap sangat dibutuhkan, mengingat hitungan detik saja bisa berpengaruh pada nyawa kita.
Antisipasi yang harus dilakukan, Anda (sebagai pengemudi) mengingatkan anggota keluarga tidak boleh menggangu selama mengemudi. Bila membawa anak-anak, tempatkanlah di bangku belakang bersama orang dewasa lain yang bisa meladeni mereka.
Matikan juga telepon saat berkendara, atau mintalah pada anggota keluarga lain untuk menjawab atau membalas pesan di ponsel.
 
3. Pecah ban (20%)
 Rata-rata pengemudi bingung apa yang harus dilakukan saat mendadak pecah ban. Salah antisipasi mobil bisa melintir atau bahkan terguling.  Mengatasi pecah ban simpel saja. Terpenting, Anda tidak mengerem! Ini sangat penting, karena daya cengkeram ban yang tidak rata akan menyebabkan mobil melintir saat direm.
Jauh lebih baik angkat gas secara perlahan dan biarkan mobil melambat. Jangan lupa tahan setir agar tetap lurus serta tidak melakukan manuver menikung mendadak. Bila tips ini dilakukan, niscaya pecah ban tak perlu menjadi suatu petaka.
Untuk langkah preventif, pastikan kondisi ban Anda masih baik ketika berangkat. Setel juga tekanan ban 2-3 psi lebih tinggi dari rekomendasi karena mengangkut beban penuh. Ingat juga, tekanan lebih rendah justru memperbesar kemungkinan ban pecah.
 
4. Menyalip dari kiri (10%)
Padatnya arus lalu lintas membuat banyak pengendara tak sabar dan menyalip dari kiri. Terutama di jalan tol, saat mudik banyak mobil bermasalah dan menghentikannya di bahu jalan. Nah, mereka ini lantas menjadi sasaran empuk untuk ditabrak.
Bagi Anda yang terpaksa harus berhenti di bahu jalan, letakkan segitiga pengaman dalam jarak yang cukup jauh, sekitar 50 meter dari mobil. Dengan demikian, misalnya ada pengemudi bandel sekalipun, ia dapat terinformasi mengenai keberadaan mobil Anda di bahu jalan.

5. Ditabrak, selip, rem blong dan lainnya (9%)
Sekitar 9% penyebab lainnya berasal dari berbagai sebab. Seperti ditabrak mobil lain, tergelincir serta rem blong. Anda juga bisa mengantisipasi hal-hal tadi selama memperhatikan kiat-kiat mengemudi aman.
Pertama tentu saja memastikan mobil dalam kondisi sempurna. Sebaiknya bawa mobil ke bengkel resmi untuk pengecekan sebelum mudik.  Kemudian persiapkan fisik Anda untuk perjalanan jauh. Dan jangan lupa untuk selalu memantau spion secara berkala serta memandang jauh ke depan. Selalu gunakan jarak aman yang disarankan memakai hitungan 2-3 detik.  (Fitra Eri)

 

Mudik Ke Jawa Hindari Masuk Kota Karawang

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Senin, 8/9/2008 | 16:02 WIB


KARAWANG, SENIN - Para pemudik yang akan melintasi jalur pantai utara (Pantura) Jawa Barat (Jabar), baik dari Jakarta maupun Bekasi, diprakirakan akan terganggu di lintasan Kabupaten Karawang. Penyebabnya, ada pelebaran jalan sepanjang lebih-kurang  8,5 Km di wilayah Kecamatan Klari-Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. Pengerjaraannya  dipastikan tidak bisa selesai sebelum Idulfitri (lebaran) 1429 Hijriyah.

"Melihat kondisi saat ini, tampaknya pelebaran jalan itu hanya kemungkinan kecil bisa selesai sebelum lebaran," kata Yuliansyah, Petugas Proyek Pelebaran Jalan wilayah Karawang Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, saat mengikuti paparan kesiapan jalan menghadapi lebaran, di Pemkab Karawang, Senin (8/9).

Hingga kini, kata dia, tahap pelebaran jalan itu masih pengerasan jalan atau penggantian pondasi jalan. Dengan demikian, para pemudik dari Jakarta atau Bekasi menuju Cirebon atau menuju jalur Pantura nantinya akan terganggu saat melintas di ruas jalan tersebut.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Karawang, Yet Dimyati mengatakan, pada awalnya pihaknya menargetkan pelebaran jalan tersebut bisa selesai pada H-10 lebaran. Namun melihat kondisi yang ada, ternyata tidak memungkinkan.

Atas kondisi itu, pihaknya akan berusaha agar di sekitar ruas pelebaran jalan itu nantinya bisa tetap dilintasi kendaraan. "Jadi, walaupun pelebaran jalan itu tidak bisa selesai sebelum lebaran, tapi harus bisa dilewati oleh para pengendara pemudik," katanya.
 
Selain melakukan proyek pelebaran jalan di wilayah Klari-Cikampek, pihaknya sudah melakukan perbaikan jalan di sekitar jalur alternatif Pasar Johar-Cikalong, dalam rangka menghadapi lebaran mendatang. Perbaikan jalan itu dilakukan dengan cara penambalan sejumlah ruas jalan yang bolong atau rusak

Jalur alternatif Pasar Johar-Cikalong itu sendiri menghubungkan ke Kecamatan Jatisari Karawang hingga akhirnya ke jalur Pantura. Jalur yang satu ini bisa dilewati oleh para pemudik yang menggunakan sepeda motor untuk menuju jalur Pantura. 

 

FREE Animations for your email - by IncrediMail! Click Here!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar