Kamis, 08 Januari 2009

SEJARAH YAHUDI

 
SEJARAH YAHUDI
http://WWW.tragedipalestina.Com/sejarah.HTML
Seperti telah ditunjukkan di awal, semua tanah Palestina, khususnya
Yerusalem, adalah suci untuk orang-orang Yahudi, Nasrani, Dan Muslim.
Alasannya adalah karena sebagian besar nabi-nabi Allah yang diutus untuk
Memperingatkan manusia menghabiskan sebagian atau seluruh kehidupannya di
Tanah ini. 
Menurut studi sejarah yang didasarkan atas penggalian arkeologi Dan
Lembaran-lembaran kitab suci, Nabi Ibrahim, putranya, Dan sejumlah kecil
Manusia yang mengikutinya pertama kali pindah ke Palestina, yang dikenal
Kemudian sebagai Kanaan, pada abad kesembilan belas sebelum Masehi. Tafsir
Al-Qur'an menunjukkan bahwa Ibrahim (Abraham) AS, diperkirakan tinggal di
Daerah Palestina yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil (Hebron), tinggal
Di sana bersama Nabi Luth (Lot). Al-Qur'an menyebutkan perpindahan ini
Sebagai berikut:
Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, Dan menjadi keselamatanlah bagi
Ibrahim", mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami
Menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi. Dan Kami seIamatkan
Ibrahim Dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk
Sekalian manusia. (Qur'an, 21:69-71)
Daerah ini, yang digambarkan sebagai "tanah yang telah Kami berkati,"
Diterangkan dalam berbagai keterangan Al-Qur'an yang mengacu kepada tanah
Palestina. 
Sebelum Ibrahim AS, bangsa Kanaan (Palestina) tadinya adalah penyembah
Berhala. Ibrahim meyakinkan mereka untuk meninggalkan kekafirannya Dan
Mengakui satu Tuhan. Menurut sumber-sumber sejarah, beliau mendirikan rumah
Untuk istrinya Hajar Dan putranya Isma'il (Ishmael) di Mekah Dan
Sekitarnya, sementara istrinya yang lain Sarah, Dan putra keduanya Ishaq
(Isaac) tetap di Kanaan. Seperti itu pulalah, Al-Qur'an menyebutkan bahwa
Nabi Ibrahim mendirikan rumah untuk beberapa putranya di sekitar Baitul
Haram, yang menurut penjelasan Al-Qur'an bertempat di lembah Mekah.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di
Lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah)
Yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan
Shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka Dan
Beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
(Qur'an, 14:37)
Akan tetapi, putra Ishaq Ya'kub (Jacob) pindah ke Mesir selama putranya
Yusuf (Joseph) diberi tugas kenegaraan. (Putra-putra Ya'kub juga dikenang
Sebagai "Bani Israil.") Setelah dibebaskannya Yusuf dari penjara Dan
Penunjukan dirinya sebagai kepala bendahara Mesir, Bani Israel hidup dengan
Damai Dan aman di Mesir. 
Suatu kali, keadaan mereka berubah setelah berlalunya waktu, Dan Firaun
Memperlakukan mereka dengan kekejaman yang dahsyat. Allah menjadikan Musa
(Moses) nabi-Nya selama masa itu, Dan memerintahkannya untuk membawa mereka
Keluar dari Mesir. Ia pergi ke Firaun, memintanya untuk meninggalkan
Keyakinan kafirnya Dan menyerahkan diri kepada Allah, Dan membebaskan Bani
Israil yang disebut juga orang-orang Israel. Namun Firaun seorang tiran
Yang kejam Dan bengis. Ia memperbudak Bani Israil, mempekerjakan mereka
Hingga hampir mati, Dan kemudian memerintahkan dibunuhnya anak-anak lelaki.
Meneruskan kekejamannya, IA memberi tanggapan penuh kebencian kepada Musa.
Untuk mencegah pengikut-pengikutnya, yang sebenarnya adalah tukang-tukang
Sihirnya dari mempercayai Musa, IA mengancam memenggal tangan Dan kakinya
Secara bersilangan.
Meskipun Firaun menolak permintaannya, Musa AS Dan kaumnya meninggalkan
Mesir, dengan pertolongan mukjizat Allah, sekitar tahun 1250 SM. Mereka
Tinggal di Semenanjung Sinai Dan timur Kanaan. Dalam Al-Qur'an, Musa
Memerintahkan Bani Israil untuk memasuki Kanaan:
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah
Bagimu, Dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh),
Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi. (Qur'an, 5:21)
Setelah Musa AS, bangsa Israel tetap berdiam di Kanaan (Palestina). Menurut
Ahli sejarah, Daud (David) menjadi raja Israel Dan membangun sebuah
Kerajaan berpengaruh. Selama pemerintahan putranya Sulaiman (Solomon),
Batas-Batas Israel diperluas dari Sungai Nil di selatan hingga sungai
Eufrat di negara Siria sekarang di utara. Ini adalah sebuah masa gemilang
Bagi kerajaan Israel dalam banyak bidang, terutama arsitektur. Di
Yerusalem, Sulaiman membangun sebuah istana Dan biara yang luar biasa.
Setelah wafatnya, Allah mengutus banyak lagi nabi kepada Bani Israil
Meskipun dalam banyak hal mereka tidak mendengarkan mereka Dan mengkhianati
Allah. 
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu)
Kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya,
Dan kepada orang-orang mu'min Dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat
Takwa Dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu Dan patut
Memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qur'an,
48:26)
Karena kemerosotan akhlaknya, kerajaan Israel mulai memudar Dan ditempati
Oleh berbagai orang-orang penyembah berhala, Dan bangsa Israel, yang juga
Dikenal sebagai Yahudi pada saat itu, diperbudak kembali. Ketika Palestina
Dikuasai oleh Kerajaaan Romawi, Nabi 'Isa (Jesus) AS datang Dan sekali lagi
Mengajak Bani Israel untuk meninggalkan kesombongannya, takhayulnya, Dan
Pengkhianatannya, Dan hidup menurut agama Allah. Sangat sedikit orang
Yahudi yang meyakininya; sebagian besar Bani Israel mengingkarinya. Dan,
seperti disebutkan Al-Qur'an, mereka itu yang: ": telah dila'nati
orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera
Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui
batas. (Al-Qur'an, 5:78) Setelah berlalunya waktu, Allah mempertemukan
orang-orang Yahudi dengan bangsa Romawi, yang mengusir mereka semua keluar
dari Palestina. 
Tujuan penjelasan yang panjang lebar ini adalah untuk menunjukkan bahwa
pendapat dasar Zionis bahwa "Palestina adalah tanah Allah yang dijanjikan
untuk orang-orang Yahudi" tidaklah benar. Pokok permasalahan ini akan
dibahas secara lebih rinci dalam bab tentang Zionisme. 
Zionisme menerjemahkan pandangan tentang "orang-orang terpilih" dan "tanah
terjanji" dari sudut pandang kebangsaannya. Menurut pernyataan ini, setiap
orang yang berasal dari Yahudi itu "terpilih" dan memiliki "tanah
terjanji." Padahal, ras tidak ada nilainya dalam pandangan Allah, karena
yang penting adalah ketakwaan dan keimanan seseorang. Dalam pandangan
Allah, orang-orang terpilih adalah orang-orang yang tetap mengikuti agama
Ibrahim, tanpa memandang rasnya. 
Al-Qur'an juga menekankan kenyataan ini. Allah menyatakan bahwa warisan
Ibrahim bukanlah orang-orang Yahudi yang bangga sebagai "anak-anak
Ibrahim," melainkan orang-orang Islam yang hidup menurut agama ini:
Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang
mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman
(kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang
beriman. (Qur'an, 3:68)
FREE Animations for your email - by IncrediMail! Click Here!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar