SAN FRANCISCO - Symantec telah merilis laporan MessageLabs di bulan Juli 2010 melansir bahwa serangan ekspolitasi pemendek URL terus meroket, dan bahwa pendekatan baru diperlukan untuk melindungi terhadap ancaman yang semakin meningkat.
Dalam laporan tersebut mengungkapkan bahwa persentase spam menggunakan pemendek URL telah meningkat sejak tahun lalu, dari 9,3 persen menjadi 18 persen dari semua spam. Volume rata-rata spam yang mengandung pemendek URL juga meningkat, dengan jenis spam muncul di lebih 0,5 persen dalam empat bulan terakhir.
Pemendel URL ini sendiri sempat booming, karena layanan jejaring sosial yang semakin meningkat, seperti Twitter yang terbatas pada 140 karakter saja. Hal tersebut yang mendorong URL semakin banyak digunakan.
Layanan seperti ini Bit.ly dan TinyURL mengambil URL panjang dan menggantinya dengan yang lebih pendek. Hasil akhirnya adalah URL yang jauh lebih rumit untuk berkomunikasi, tapi yang menyembunyikan URL yang sebenarnya di balik itu. Penyerang dapat memanfaatkan link singkat ke situs berbahaya.
"Sejauh spammer prihatin, setiap taktik yang membuatnya sulit untuk memblokir email spam mereka akan dieksploitasi," kata Paul Wood, MessageLabs Senior Analis Intelijen di Symantec Jasa Hosted.
Menggunakan pemendek URL ini membuat pengguna menjadi bingung, pasalnya pemersingkat URL tersebut mengaburkan nama domain antara yang asli dan palsu. Ini jelas menguntungkan bagi spammers. Untuk itulah, pengguna harus semakin waspada.(tyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar