JAKARTA, Isu ancaman pemerintah melalui Menteri Komunikasi dan Informatika yang akan menutup layanan BlackBerry di Indonesia jika tidak memasang filter pornografi mendapat tanggapan miring. Bahkan, beberapa orang menilai hal tersebut secara tak langsung malah mempromosikan pornografi di BlackBerry.
"Gara-gara polemik blokir BB, banyak pengguna BB yang ngetest, apa betul bisa buka pornografi. Iklan gratis pornografi disponsori Pak Menteri," tulis Valens Riyadi, penggiat internet Indonesia dan juga pengurus APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dalam akun Twitter miliknya @valensriyadi.
Hal serupa ditulis Titi Rusdi, salah satu pendiri 7Langit, pengembang aplikasi BlackBerry dari Indonesia. Di akun Twitter-nya @titirusdi, ia menulis, "Gegara ribut porno ini, ponakan yang pake BB jadi nanya, 'Tante, emang BB itu ada porno-pornonya ya?' Nah Pak Menkominfo silakan jawab."
Valens menilai, pemblokiran yang membabi buta sama saja menganggap semua pengguna BlackBerry bodoh dan amoral. Padahal, banyak yang kini memanfaatkan BlackBerry untuk mendukung kegiatan bisnisnya. Tidak sedikit yang berhasil mengembangkan bisnis dengan membuat aplikasi BlackBerry. Kalau ada pornografi, filter terbaik menurutnya tetap di pribadi penggunanya.
"Siapa bilang selama ini Blackberry tidak difilter? Filternya dengan hati, otak, dan moral," ujar Valens.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar