Selasa, 26 Oktober 2010

Selamatkan Jakarta, Bergerak dari Twitter


Akhir pekan lalu, sekumpulan pemuda bangsa bertemu. Mereka resah dengan kondisi sekarang. Maka mereka sepakat membentuk gerakan.
Gerakan yang dideklarasikan Jumat (22/10) lalu itu berkode #savejkt. Ia memang dimulai dari Twitter , dan sudah didahului dengan 'pengkondisian' yang berlangsung sekitar dua bulan.
#savejkt adalah gerakan yang didasari oleh keprihatinan warga Twitter terhadap kondisi Jakarta. Sebagai sebuah kota besar berpenduduk mendekati angka 10 juta jiwa, permasalahan Jakarta sangat kompleks. Fatalnya, kompleksitas masalah yang ada di Ibu Kota tidak direspon secara efektif dan profesional oleh pihak pengelola Jakarta. Kita bisa lihat berbagai contoh ketidakmampuan pemerintah DKI saat ini
Atas keprihatinan itulah para twitizen (warga kota pengguna account Twitter ) mencoba melakukan perubahan di Jakarta melalui peran aktif dalam suatu gerakan yang kami sebut sebagai Gerakan #savejkt. Mengapa? Karena Jakarta harus diselamatkan dari bencana yang diakibatkan keteledoran pengelola serta ketidakpedulian warganya.
Sejam setelah peluncuran gerakan#savejkt pada pukul tujuh malam, acara dilanjutkan dengan diskusi di Obrolan Langsat (Obsat).
Sebelum peluncuran, kami berkesempatan berbincang dengan tiga orang pemrakarsa Gerakan #savejkt ini. Mereka adalah Yanuar Nugroho (@yanuarnugroho, Peneliti dan Pengajar di Manchester Business School, Inggris), Christi Pramudianti Wihardjono (@cheestea, Desainer Interior) dan Rachmat Anggara (@anggadoet, Peneliti dan Pengajar di Prasetyamulya Business School). Simak videonya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar