Kamis, 29 Oktober 2009

Perguruan Santriloka: Al Quran Itu Sesat & Membahayakan Persatuan Indonesia !!!


Ada-ada saja aliran sableng di Indonesia. Sebuah perguruan Ilmu Kalam Santriloka menganggap sebagian isi Alquran sesat dan membahayakan persatuan. Perguruan ini juga mengecam ibadah haji yang dianggap sebagai pembodohan Bangsa Arab terhadap Bangsa Indonesia.

"Alquran sebagian salah dan sesat, sebagian benar. Seperti Surat Alkafirun, itu sesat. Bukan kalam Allah tapi suara orang Arab," kata Pengasuh Perguruan Ilmu Kalam Santriloka Kiai Ahmad Naf'an di Padepokan Santriloka, Kelurahan Kranggan gang 5, Kota Mojokerto, Rabu (28/10/2009).

Menurut pria yang biasa dipanggil Gus Aan ini, Surat Alkafirun menyerukan perpecahan, bukan persatuan. "Bagaimana, kok bisa Tuhan Allah mengecam dan menyuruh orang agar memusuhi orang yang dianggap kafir," jelas Aan sebagaimana dikutip dari detik.com.

Terkait dengan Alquran yang beredar di Indonesia, Gus Aan menyatakan salah. Menurutnya, Alquran bukan dari Bahasa Arab. Melainkan Bahasa Kawi, Bahasa Sansekerta dan Bahasa Jawa Kuno. Alquran merupakan buatan orang Arab untuk menjajah Bangsa Indonesia.

"Alquran yang ada ini, dimodifikasi oleh orang-orang untuk merusak Majapahit, Jawa dan Pancasila. Siapa yang bertanggungjawab, kalau Alquran ini salah. Apa nabi mau tanggungjawab," tambah Aan sambil menunjuk Alquran yang ada di depan kakinya.

Terkait ibadah haji, Gus Aan juga menganggap ibadah haji saat ini tidak sesuai dengan inti ajaran Islam. "Siapa yang menyuruh ke Makkah. Dulu banyak orang mati di Terowongan Mina. Begini kok katanya perintah Allah," kata Gus Aan berapi-api.

Menurut Aan, ibadah haji sebenarnya tidak harus pergi ke Makkah dan sekitarnya. "Sudah dikatakan, kalau Allah itu dekat seperti urat nadi, kenapa umat Islam mengitari batu, dan mau dibodohi orang Arab," kata Gus Aan menambahkan.

Sebelumnya Pondok Pesantren dan MUI di Mojokerto meminta polisi melacak keberadaan pengajian Ilmu Kalam Santriloka. Ajaran pengajian komunitas itu dianggap sesat karena tidak mewajibkan puasa Ramadan dan salat 5 waktu. (muslimdaily/dtk)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar